Berbagi Ilmu tak ada salahnya. Ilmu terus berkembang tiap waktu. InsyaALLAH kan temukan hasil sesuai yang diharapkan. Dimohon dengan sangat, kiranya melakukan copy, mohon cantumkan link sebagai sumber

Sabtu, 02 Juli 2011

PERBEDAAN TCP DAN UDP

Berbeda dengan TCP, UDP merupakan connectionless dan tidak ada keandalan, windowing, serta fungsi untuk memastikan data diterima dengan benar. Namun, UDP juga menyediakan fungsi yang sama dengan TCP, seperti transfer data dan multiplexing, tetapi ia melakukannya dengan byte tambahan yang lebih sedikit dalam header UDP.
UDP melakukan multiplexing UDP menggunakan cara yang sama seperti TCP. Satu-satunya perbedaan adalah transport protocol yang digunakan, yaitu UDP. Suatu aplikasi dapat membuka nomor port yang sama pada satu host, tetapi satu menggunakan TCP dan yang satu lagi menggunakan UDP—hal ini tidak biasa, tetapi diperbolehkan. Jika suatu layanan mendukung TCP dan UDP, ia menggunakan nilai yang sama untuk nomor port TCP dan UDP.
UDP mempunyai keuntungan dibandingkan TCP dengan tidak menggunakan field sequence dan acknowledgement. Keuntungan UDP yang paling jelas dari TCP adalah byte tambahan yang lebih sedikit. Di samping itu, UDP tidak perlu menunggu penerimaan atau menyimpan data dalam memory sampai data tersebut diterima. Ini berarti, aplikasi UDP tidak diperlambat oleh proses penerimaan dan memory dapat dibebaskan lebih cepat. Pada tabel, Anda dapat melihat fungsi yang dilakukan (atau tidak dilakukan) oleh UDP atau TCP.
Perbedaan TCP dan UDP

TCP (Transmission Control Protocol) adalah protocol yang connection-oriented, yang berarti komunikasi yang melewatinya membutuhkan handshaking untuk mengatur koneksi end-to-end. Koneksi dapat dibuat dari client ke server, dan kemudian banyak data dapat dikirimkan melalui konesi itu.
TCP memiliki ciri-ciri yaitu sebagai berikut:
  • Terpercaya
    TCP mengatur pesan acknoweledegment, retransmission, dan timeout. Banyak usaha untuk mengirimkan pesan yang dibuat dengan terpercaya. Jika hilang ditengah jalan, server akan meminta kembali bagian yang hilang. Di TCP, tidak ada data yang hilang atau dalam beberapa kasus timeouts, koneksi didrop.
  • Terurut
    Jika dua pesan dikirimkan sepanjang koneksi, satu demi satu, pesan yang pertama akan mencapai aplikasi penerima pertama. Ketika paket data tiba di urutan yang berbeda, layer TCP menahan data selanjutnya sampai data yang baru saja datang dapat di urutkan kembali dan dikirimkan ke aplikasi.
  • Heavyweight
    TCP meminta tiga paket hanya untuk mensetup socket, sebelum beberapa data aktual dapat dikirimkan. Ini mengatur koneksi, reliability, dan congestion control. Ini adalah protocol transport yang besar yang didesain di atas IP
  • Streaming
    Data dibaca sebagai “stream”, dengan tidak membedakan dimana satu paket berakhir dan yang lin dimulai. Paket mungkin dipisah atau digabungkan ke dalam data streams yang lebih besar atau lebih kecil secara sewenang-wenang.
UDP (Unit Datagram Protocol) adalah protocol connectionless message-based yang lebih sederhana. Di protocol connectionless, tidak ada usaha yang dibuat untuk koneksi end-to-end. Koumikasi dicapai dengan mengirimkan informasi satu arah, dari source ke destination tanpa mengecek untuk melihat apakah tujuan masih ada, atau apakah koneksi disiapkan untuk menerima informasi. Paket UDP melewati jaringan dalam unit-unit yang berdiri sendiri.
Ciri-ciri UDP adalah:
  • Tidak terpercaya
    Ketika pesan dikirimkan, tidak dapat diketahui apakah akan sampai tujuan. Paket dapat hilang di jalan. Tidak ada konsep acknoweledgment, retransimission, dan timeout.
  • Tidak terurutJika dua pesan dikirimkan ke penerima yang sama, urutan sampainya tidak dapat diprediksi.
  • Lightweight
    Tidak ada pemesanan pesan, tidak ada pelacakan koneksi, dll. Layer transport yang kecil yang didesain di atas IP.
  • Datagrams
    Paket yang dikirimkan secara individu dan dijamin akan utuh jika sampai. Paket-paket memiliki batas-batas yang pasti, dan tidak dipisan dan dibagi ke dalam data stream yang mungkin ada.
Hasil Simulasi Pengaruh Pengumpulan Paket Terhadap Kinerja TCP

Pertama kita lihat pengaruh pengumpulan paket terhadap kinerja TCP. Kita tahu bahwa pengumpulan paket menyebabkan tambahan delay pada paket, yang meningkatkan end-to-end Round Trip Time (RTT) dan Retransmission Time-Out (RTO), dan akibatnya menurunkan throughput TCP. Disisi lain, pengumpulan paket memperbaiki throughput TCP dengan beberapa cara, yaitu :
Pengumpulan paket dapat membantu TCP untuk bekerja pada congestion window (cwnd) yang besar. Tanpa pengumpulan paket, paket-paket yang hilang akan sering terjadi dan TCP menangani kehilangan ini dengan mekanisme fast recovery dan fast retransmit. Interval waktu yang pendek antara dua paket yang hilang membuat cwnd rendah karena nilai cwnd dibagi dua setiap ada paket yang hilang dan kemudian naik secara linier. Pada sisi lain, pengumpulan paket memungkinkan pengemasan banyak segmen TCP yang berhasil dikirimkan. TCP menemukan kembali paket yang hilang dengan mekanisme RTO, dimana cwnd akan turun ke nilai satu setelah RTO dan kemudian naik secara eksponensial pada slow start dan secara linier pada daerah congestion avoidance.
Pengumpulan paket dapat mempengaruhi pembentukan trafik dan mengurangi paket yang hilang. Sebagai contoh, pada full aggregation, ingress optikal switch hanya perlu untuk merutekan satu paket optik ke outgoing link setiap interval pengumpulan. Dengan kata lain, sifat burst trafik IP asalnya yang dipandang oleh switch optik telah diratakan.

Gambar berikut ini memperlihatkan pengaruh interval pengumpulan terhadap kinerja TCP. Secara umum dapat dikatakan bahwa dengan membesarnya interval pengumpulan maka throughput TCP juga semakin besar.

Kinerja TCP terhadap interval pengumpulan

Hasil Simulasi Pengaruh Pengumpulan Paket Terhadap Kinerja UDP

Kemudian kita lihat pengaruh interval pengumpulan paket terhadap kinerja UDP. Seperti diperlihatkan pada gambar (a), throughput UDP tidak banyak mengalami perbedaan pada ketiga skema pengumpulan paket. Hal ini dikarenakan UDP merupakan protocol transport yang agresif dan selalu mencoba untuk menyedot bandwidth yang tersedia. Throughput juga semakin kecil dengan membesarnya interval pengumpulan.
Packet delay jitter adalah matrik kinerja yang lain yang perlu diperhatikan pada trafik UDP. Seperti ditunjukkan pada gambar (b), rata-rata delay jitter pada semua flow UDP akan semakin besar dengan membesarnya interval pengumpulan. Hal yang menarik adalah bahwa full aggregation dan per-class aggregation dapat mencapai delay jitter yang lebih rendah disbanding tanpa pengumpulan. Alasannya adalah bahwa dua skema ini membangkitkan paket-paket optik yang lebih besar dengan pengumpulan flow yang banyak.

Kinerja UDP terhadap interval pengumpulan : (a) throughput (b) packet delay jitter